Mar 25, 2013

Depan Masjid Jamik Jadi Tempat Mesum


Jember (beritajatim.com) - Sejumlah ulama dan tokoh masyarakat mendatangi gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Senin (25/3/2013). Mereka menolak lingkungan depan masjid jamik Baitul Amin dijadikan tempat mesum.

Ulama dan tokoh masyarakat itu mengeluh dengan taman di depan masjid Baitul Amin. Taman itu sebenarnya bertujuan untuk tempat parkir jamaah yang ingin ke masjid. Namun, minimnya lampu penerangan dan banyaknya pohon kelapa sawit membuat tempat itu menjadi favorit muda-mudi yang berpacaran dan bahkan bercumbu rayu.

Ulama dan tokoh masyarakat yang datang menemui Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat itu mendesak agar taman di depan masjid dibongkar dan dikembalikan sebagai jalan umum. "Atau kalau tidak, serahkan pengelolaannya kepada takmir masjid sepenuhnya. Saya akan minta kepada takmir agar itu dipagar, dan hanya ada satu pintu untuk kendaraan yang mau lewat ke masjid," kata KH Iqbal Ridwan, imam Masjid Baitul Amin.

Iqbal mendesak agar taman di depan Baitul Amin diberi lampu dan pohon-pohon yang rimbun ditebang. "Kata Pak (Bupati MZA) Djalal, Jember dijadikan Mekkah. Mekkah apa? Di sekitar Mekkah tidak ada tanduran. Kalau alun-alun, ditanduri kelapa. Jember ini sudah cukup punya alas (hutan), tidak perlu kota dijadikan alas," sergahnya.

Iqbal juga meminta Pemerintah Kabupaten Jember merelokasi para pedagang makanan lesehan. "Kasih mereka duit, suruh pergi. Selagi ada lesehan, alun-alun akan rusuh," katanya.

Selain masalah masjid, tokoh masyarakat lainnya mengeluhkan keberadaan diskotik di kawasan Jalan Gajah Mada. Diskotik yang berada di kompleks pertokoan itu berdekatan dengan dua masjid yang dibangun KH Achmad Siddiq, tokoh NU nasional. "Saya mewakili umat di Jember, tolong dua tempat masjid yang dibangun almarhum kiai siddiq di timur dan barat jangan dikotori macam-macam. Jangan sampai ada perjudian, perzinahan, mabuk-mabukan," kata KH Syarqowi, salah satu tokoh. 

No comments:

Post a Comment