Jan 31, 2014

Gelombang Laut Mengamuk Lagi Pulau Bawean Kembali Terisolasi



Gelombang laut kembali mengamuk, jalur transportasi laut yang menghubungkan Gresik - Pulau Bawean kembali putus setelah beberapa hari yang lalu sempat normal.

Arief Krisna Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda pada wartawan, Jumat (31/1/2014) mengatakan, belakangan ini angin yang berhembus berasal dari Barat dengan perbedaan tekanan yang cukup tinggi. Ini mengakibatkan kecepatan angin yang cukup tinggi. 

Selain angin kencang, lanjut dia, ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur maksimum mencapai 5 meter. Diantaranya laut Jawa bagian timur 5 meter, perairan utara Jawa Timur 5 meter, Samudra Hindia selatan Jawa Timur 5 meter, Masalembu 4 meter, Gresik - Pulau Bawean 4 meter, perairan selatan Jawa Timur 4 meter, Selat Madura 2,5 meter dan Selat Bali 3 meter. 

 "Penyebabnya selain ada tekanan rendah di utara Australia juga ada badai tropis Dylan di timur Australia. Badai tropis Dylan yang bergerak menuju daratan Australia ini masih akan bertahan antara 3-4 hari ke depan,"ujar Arief. 

Kepala Dinas Perhubungan Gresik, Achmad Nuruddin dihubungi Media Bawean, mengatakan jalur transportasi laut yang menghubungkan Gresik - Pulau Bawean untuk sementara ini ditutupsehubungan gelombang tinggi di perairan laut jawa.

"Bukan hanya jalur transportasi tujuan Pulau Bawean, seluruh pelayaran nasional ditutup akibat cuaca buruk. Termasuk armada kapal milik PT. Dharma Lauatan Utama (DLU) juga off beroperasi"katanya.

Kapan jalur transportasi Gresik - Pulau Bawean kembali normal? "Diperkirakan 3 atau 4 hari kedepan sudah normal kembali,"jawabnya.

Pantauan Media Bawean disekeliling pantai Pulau Bawean, terlihat banyak kapal dan perahu yang berlindung di periaran pantai Kepuhlegundi dan Kepuhteluk.

No comments:

Post a Comment